Tentang RUH


TERBUKANYA TABIR MISTERI KEGAIBAN RUH DALAM JASAD, AWAL PERJUMPAAN DENGAN KEBENARAN TUHAN

I. JASAD PERWUJUDAN KEGAIBAN RUH YANG NYATA

Pembedahan masalah Ruh sudah sejak alam dilakukan oleh manusia dengan memakai banyak pendekatan seperti agama, ilmu pengetahuan, psikologi, paranormal dan lain sebagainya.

Ilmu manusia tidak dapat meliputi ilmu NYA (Ilmu Allah)
(Q.S 27:82)

Dimensi Ruh tidak dapat dicapai dengan bentuk pendekatan lain , kecuali hanya dengan pendekatan dimesi ke Illahian.

Dan Kutiupkan Ruh Ku dalam dirinya
(Q.S 38:72)

Pemahaman yang kami dapatkan dari Q.S 38:72 diatas, Ruh yang ditiupkan ke jasad manusia adalah pada hakekatnya Ruhullah yang dengan ketentuanNya dan kekuasaanNya, Ruh yang ditiupkan itu adalah terbatas sifat sifatnya dan tidak sama dengan Ruhullah yang Maha Tidak Terbats sifat sifatNya. Keterbatasan sifat sifat Ruhullah yang terdapat didalam diri inilah yang disebut Kodrat untuk setiap manusia.
Tuhan mengutus Ruh kepada jasad agar senantiasa Ruh dapat dipertemukan dengan Kebenaran Tuhan didalam jasad dan pertemuan ini akan menjadi kenaikan tingkat Ruh itu sendiri dialam ghaib.
Pada hakekatnya jasmani (jasad lahir) dalah perwujudan sementara dari pengembaraan Ruh (jasad bathin) didunia nyata ini.

"Mereka menanyakan kepadamu masalah ruh, jawablah Ruh adalah masalahKu tapi sedikit saja yang diberikan kepadamu" (Q.S 17:85)

Pemahan yang kami dapatkan dari ayat tersebut diatas hanya sedikit dari manusia yang diberikan rahasia tabir Ruh oleh Tuhan dan mereka termasuk manusia manusia pilihan.

"Ia pilih untuk RahmatNya siapa yang IA kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang berkelimpahan" (Q.S 3:74)

Semoga kalau ridho Allah diturunkan kepada kita, maka kita termasuk manusia pilihan yang akan dibukakanNya misi Ruh sesungguhnya didunia fana ini. Pada gilirannya dengan disingkapNya tabir misteri Ruh maka terbuka jalan untuk bertemu dengan Kebenaran Tuhan dalam diri.
Tanda tanda yang nyata dari tingkatan Ruh yang tinggi dan mewujud sebagai manusia terpilih, akan terlihat mereka selalu beramal soleh terhadap manusia serta lingkungan dan selalu menciptakn suatu kehidupan yang adil, makmur dan bahagia dunia dan akherat serta mengajak manusia kejalan yang lurus untuk bertemu dengan Kebenaran Tuhan.

II. RASUL WUJUD NYATA KE-NABIAN (MALAIKAT)

"Maka Allah mengutus para Nabi (Malaikat) sebagai pengemban berita baik dan peringatan " (Q.S 2:213)

Menurut pemahaman kami ayat tersebut diatas, bahwa yang diutus Tuhan dari kerajaanNya (Lauful Mahfudz) kepada umat disebut oleh Tuhan sebagai Nabi. Nabi itu sendiri identik dengan pengemban berita baik dan peringatan bagi sipenerima/umat. Nabi tiada diutus Tuhan kepada setiap manusia melainkan hanya kepada manusia terpilih yang sudah dipilih Allah.
Manusia yang terpilih jasadnya ditunjuk sebagai tempat kedatangan para Nabi. Manusia terpilih dan kepada jasad ini diutusNya para Nabi disebut Tuhan debagai RasulNya (manusia)

"Dan ketika Allah mengambil perjanjian para Nabi, " Apa saja yang Ku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmat." Kemudian datang kepadamu seorang Rasul." (Q.S 3:81)

Tuhan mengutus UtusanNya (malaikat) hanya kepada Rasul (manusia) dan menurut pemahaman kami rasul adalah wahana wujud sementara dari Nabi (utusan Tuhan) didunia nyata. Nabi / Malaikat adalah bersifat langgeng dialam ghaib.

III. RASUL UNTUK UMAT

"Dan bersama mereka, Dia turunkan kitab dengan kebenaran" (Q.S 2:213)

Didalam diri pribadi Rasul terpilih tersimpan rangkuman Firman FirmanNya. Rangkuman Firman Tuhan terkandung didalam diri pribadi para Rasul disebut Dia adalah Al-Kitab.
Al-Kitab yang terkandung didalam diri Rasul disampaikan kepada para sahabat yang dihadirkan saat itu. Kemudian ucapan ucapan rasul tersebur disalin oleh para sahabat. Salinan salinan uicapan Rasul inilah disebut sebagai Al Mus-haf (salinan ucapan Rasul akan Al Kitab).
Diantara para Rasul dipilih lagi oleh Tuhan beberapa Rasul yang ditugaskan membawa umatnya kehadapan Tuhan. Rasul ini meninggalkan Al Mus-haf sebagai pegangan bagi para pengikutnya. Al Mus-haf yang dikenal oelh umat (manusia) adalah Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran. Disamping itu terdapat juga suhuf suhuf dari Ibrahim maupun Musa yang juga berfungsi sebagai Al-Mushaf.
Rasul yang meninggalkan Al Mus-haf untuk umat termasuk Rasul Rasul untuk umatnya.

IV. DIRI PRIBADINYA UMAT PERTAMA RASUL

"Kami tidak membedakan salah seorang Rasul RasulNya." (Q.S 2:285)

Pada hakekatnya rasul itu adalah manusia biasa (Q.S 25:20), oleh karena itu Tuhan tidak akan membedakan diri pribadi antara satu Rasul dengan Rasul yang lainnya. Pada dimensi Keilahian, Nabi yang diutus membawa FirmanNya adalah UtusanNya dan tiada dibedakan antara mereka.
Kami diberi pemahaman dari Firman diatas bahwa Rasul Allah itu banyak, akan tetapi yang dikenal oleh kita sekarang ada 25 rasul, karena Al-Kitab yang terkandung dalam diri Muhammad (Al Quran) hanya
menyebutkan nama nama mereka.
Ke 25 Rasul diutus Allah kepada umat yang berbeda kerena perbedaan waktu dan tempat. Rasul diutus kepada umatnya masing masing. Rasul yang ditentukan Allah untuk suatu umat adalah Rasul bagi umatnya.
Karena Allah mengutus banyak Rasul, maka akan terdapat rasul -Rasul yang tidak diutus untuk umatnya, melainkan Rasul diutus untuk dirinya Pribadi. Dlam hal ini diri pribadi Rasul juga berlaku sebagai Umatnya pertama.
Sebagai kesimpulan pemahaman kami adalah Kebenaran akan adanya tuhan akan diberitahukan oleh Tuhan kepada diri Pribadi manusia melalui Utusan UtusanNya (malaikat), tanpa membedakan manusia itu menurut suku, ras, bangsa dan lain sebagainya dan ada rasul untuk umat yang banyak dan terdapat Rasul untuk umat dirinya sendiri.

V. KEBENARAN ADALAH TUHAN

"Rasul beriman kepada apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya". (Q.S 2:285)

Bagi para Rasul kedatangan kedatangan Utusan Tuhan (Nabi) kepada diri Pribadi mereka adalah merupakan suatu Kebenaran Tuhan bagi Pribadi Rasul tersebut.
Jadi hakekat yang dapat kami pahami disini adalah : Kedatangan Utusan Tuhan (Nabi) kepada para Rasul adalah merupakan hakekat Kebenaran adanya Allah bagi Pribadi para Rasul.

Dari hasil pemahaman diatas diberitahukan kepada kami bahwa Rasul itu adalah manusia pilihan Tuhan, kepada mereka itu dibukakan misteri ghaib Tuhan dan pada gilirannya mereka diberikan suatu tingkat kesadaran (consiousness) oleh Tuhan bahwa Kebenaran akan adanya Tuhan dapat diyakini dengan tingkat keyakinan yang nyata (Haqul Yakin).

"Kebenaran adalah dari Tuhanmu". (Q.S 3:60)

Menurut pemahaman kami dari Firman diatas, Tuhan itu Esa dan tidak dipersamakan dengan ciptaanNya. Karena itu apapun bersama Dia adalah Dia. Kebenaran itu bersama dia maka Kebenaran dari Tuhan adalah Tuhan.

VI. UMAT YANG SATU

"Manusia adalah umat yang satu." (Q.S 2:213)

Kutipan Firman Tuhan diatas diberikan pemahan kepada kami bahwa pada dimensi ke Ilahian manusia itu adalah satu dan disebut sebagai umat. Satu umat disini dilihat dari hakekat manusia sendiri, bahwa terciptanya manusia pada saat Ruh telah ditiupkan kedalam jasad yang semula dalam keadaan mati. Jasad dibentuk dari unsur unsur tanah, air, api dan angin.

"Ialah yang menciptakan manusia dari unsur tanah". (Q.S 6:2)

Hakekat kelahiran manusia didunia dikelompokan menurut ras, suku, bangsa, adalah agar manusi dapat saling mengenal satu sama lain.

"Sesungguhnya kami ciptakan manusia itu ber suku suku / berbangsa bangsa semata mata untuk kenel mengenal satu sama lainnya. Yang paling mulia adalah yang paling taqwa." (Q.S 49:13)

Diperkenalkan kita satu sama lain antar suku bangsa oleh Tuhan agar dapat melihat Kebesaran Tuhan yang ada pada diri mereka, dan sebagai sarana bagi kita untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan. Ilmu manusia adalah penyebab terjadinya perpecahan antar umat (bangsa dan agama).

"Tatkala datang pertolongan Allah dan kemenangan
Dan engkau melihat manusia masuk karena jaminan dalam Agama Allah dengan Sunatullah,
Maka sucikanlah dengan memuji Tuhan dikau dan mohonkanlah perlindungan". (Q.S 110:1-3)

Menurut pemahaman yang diberikan dari Firman diatas, suatu saat yang telah ditentukanNYa akan diciptakanNya suatu persatuan Umat manusia tanpa dibedakan atas suku/bangsa, agama/kepercayaan. Kepada Umat tersebut telah dibukakan hakekat Kebenaran Tuhan Yang Esa. Kebenaran Tuhan yang dibukakan kepada diri masing masing umat inilah nantinya yang akan menyatukan Umat.

"Tuhan kami , Kaulah yang akan menghimpun manusia menjelang hari yang tiada diragukan adanya". (Q.S 3:9)

Setelah manusia manusia menyatukan diri dengan Tuahn, maka Tuhan akan menyatukan mereka. Dan pada akhirnya Tuhan dengan kekuasaanNya akan menyatukan dan mempersatukan manusia.

"Bagi setiap umat ada Rasul, maka apabila datang Rasul mereka, antara mereka diberikan keputusan seadil adilnya." (Q.S 10:47)

Keputusan Allah yang memberitahukan melalui Al Quran berlaku sepanjang masa/zaman. Adapun kehadiran umat dibatasi oleh zaman nya. Sedangkan Firman Tuhan akan terus menerus turun. Sedangkan Firman Firman Tuhan akan terus menerus diturunkanNya.
Hanya melalui pertemuan dengan Rasul dizamannya manusia dapat dituntun kejalan perjumpaan dengan Kebenaran Tuahn, karena rahasia Allah yang ghaib hanya dibukakan kepada RasulNya.
Berbahagialah dan bersyukurlah barangsiapa yang sudah dipilih Allah untuk dibukakan diri Pribadinya akan Kebenaran Tuhan. Kalau sudah diridhoi oleh Allah maka akan diperjalankannya untuk bertemu dengan Rasul dizamanya. Melalui perjumpaan Rasul dizamanya, akan dibukakan misteri kegaiban ruh dalam diri Pribadi dan akan diberikan pengetahuan mengenai Kuasa Tuhan. Dengan suatu tingkat kesadaran tinggi ini diri Pribadi akan selalu dibimbing oleh petunjukNya. Manusia pada tingkat ini akan menjadi wakil Tuhan didunia untuk mewujudkan semua kehendak Tuhan.

By Hadrian Nataprawira & Sutan Taswin,MBA